Jumat, 15 April 2016

PUISI IBU MENYETUH PERASAAN

SATU MIMPI SATU BARISAN
Oleh Wijil Tukul

Di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah

Di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

Di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamin tiga bulan
kesalahan : karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

Di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung - solo - jakarta - tangerang

Tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan

Bandung 21 Mei 1992
DIBALIK SERUAN PAHLAWAN
Oleh Zshara Aurora

Kabut,
Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
Mendung,
Pertandakah hujan deras
Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral

Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
Kau teriakan semangat juang demi negeri
Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
Untuk ibu pertiwi..

Kini kau lihat,
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungan-Nya selalu dihatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..
PEMUDA UNTUK PERUBAHAN
Puisi Ananda Rezky Wibowo

Indonesia Menangis
bahkan tercabik
dengan hebatnya penguasanya korupsi
tak peduli rakyatnya mengemis

Kesejahteraan tinggallah angan
keadilan hanyalah khayal
kemerdekaan telah terjajah
yang tersisah hanya kebodohan

Indonesiaku, Indonesia kalian
jangan hanya tinggal diam kawan
mari bersatu ambil peranan
sebagai pemuda untuk perubahan...
PERJUANGAN TAK PASTI
Puisi Rhindy Marfiyanti

Teriknya mentari menyentuh kalbu
Tak terasa angin merambah rasa
Hanya terasa peluh merambah jiwa

Ku coba melangkah ke sana
Tak jua ku temukan suatu hal
Ku langkahkan kembali kakiku
Tapi ku masih tak temukan sesuatu itu

Saat ku berhenti tuk bersandar
Ku memohon dan berserah
Apa aku di beri sebuah peluang
Tuk bisa hidup nyaman

Oh tuhan…….
Perjuangan ini sungguh meresahkan
Perjuangan ini sungguh membingungkan
Perjuangan ini tak menemukan jalan

Kaki tak kuat untuk melangkah
Jiwa tak kuat untuk bangun
Hati tak sanggup untuk merasa
Otak tak bisa untuk berfikir

Hidupku……….
Kenapa kau ditakdirkan seperti ini
Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti
Hidup ini terasa sangat membingungkan
PENGORBANAN
Puisi Siti Halimah

Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan, jauh ntah kemana ?

Bagaikan pungguk merindukan rembulan,
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam,
dan Bulan yang menjadi Tahun.

Sekian lama telah menanti,
Dirinya tak jua terlepas.

Andai diriku sang Ksatria,
Aku sudah pasti menyelamatkannya.

Namun semua itu hanya mimpi.
Dirinyalah yang harus berusaha 
untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.
PAHLAWAN KU
Puisi Rezha Hidayat

Ohh........ Pahlawan ku
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasa mu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumurkan darah
Haruskah aku tertusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasa mu

Engkau rela mengorbankan nyawa mu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin  
Tak bisa kau raih dengan tangan mu sendiri
Ohh......... pahlawan ku Engkau lah Bunga Bangsa

INDONESIA, AKU MASIH TETAP MENCINTAIMU
Puisi Ahmadun Yosi Herfanda

Indonesia, aku masih tetap mencintaimu
Sungguh, cintaku suci dan murni padamu
Ingin selalu kukecup keningmu
Seperti kukecup kening istriku
Tapi mengapa air matamu
Masih menetes-netes juga
Dan rintihmu pilu kurasa?

Burung-burung bernyanyi menghiburmu
Pesawat-pesawat menderu membangkitkanmu
Tapi mengapa masih juga terdengar tangismu?
Apakah kau tangisi hutan-hutan
Yang tiap hari digunduli pemegang hapeha?
Apakah kau tangisi hutang-hutang negara
Yang terus menumpuk jadi beban bangsa?
Apakah kau tangisi nasib rakyatmu
Yang makin tergencet kenaikan harga?
Atau kau sekadar merasa kecewa
Karena rupiahmu terus dilindas dolar amerika
Dan IMF, rentenir kelas dunia itu,
Terus menjerat dan mengendalikan langkahmu?

Ah, apapun yang terjadi padamu
Indonesia, aku tetap mencintaimu
Ingin selalu kucium jemari tanganmu
Seperti kucium jemari tangan ibuku
Sungguh, aku tetap mencintaimu
Karena itulah, ketika orang-orang
Ramai-ramai membeli dolar amerika
Tetap kubiarkan tabunganku dalam rupiah
Sebab sudah tak tersisa lagi saldonya!

Jakarta, 1997/2008
INDONESIAKU KINI
Puisi Awaliya Nur Ramadhana

Negaraku cinta Indonesia 
Nasibmu kini menderita 
Rakyatmu kini sengsara 
Pemimpin yang tidak bijaksana 
Apakah pantas memimpin negara  
yang aman sentosa

Oh Indonesia tumpah darahku 
Apakah belum terbit, 
Seorang pemimpin yang kita cari
Apakah rasa kepemimpinan itu  
masih disimpan di nurani
Tertinggal di lubuk hati 
Tak dibawa sekarang ini 

Rakyat membutuhkanmu
Seorang Khalifatur Rasyidin
Yang setia dalam memimpin
Menyantuni fakir miskin
Mengasihani anak yatim

Kami mengharapkan pemimpin 
yang soleh dan solehah
Pengganti tugas Rasulullah
Sebagai seorang pemimpin ummah
Yang bersifat Siddiq dan Fatanah

Andaikan kutemukan
Seorang pemimpin dunia
Seorang pemimpin agama
Seorang pemimpin  Indonesia

Hanya Allah Yang Mengetahuinya
NEGERI IMPIAN
Puisi Efoel Lintang

rembulan terbit dari barat, seperti wajahmu yang bulat
seakan menyiratkan yang tak tersurat
dibalik kharisma kemilaunya cahaya yang semburat
menghipnotis hati biar terpikat
lemah gemulai gerakanmu
iringi lagu rindu yang mendayu
sendu tatap matamu  menghiba pelepas rindu
tujuh purnama telah kau tunggu
tujuh negeri telah kau lewati
masih belum kau temui apa yang kau cari
diantara bimbangnya hati
apa sebenarnya yang kau cari
tanpa jawab yang kau dapati
bertambah galaulah hati
melihat nasib ini negeri
anak kurang gizi
bergelimpangan bayi mati
ibu-ibu tak punya asi
menggilanya aborsi
merajalelanya multilasi
ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri

lubuklinggau, 18 januari 2012
NEGERI INI

Saat sarafku dipengapkan meja 1/2 biro
Kupahat hatiku itu lagi
Pada prasasti tugu negriku
Agar para pahlawan negri ini

Tak lagi keluhkan sesal
Harus lahir di negri ini
Sudirman-sudirman reformasi
Harus berkembang di negri ini
Sukarno-sukarno reformasi
Harus bangkit di negri ini
Suharto-suharto reformasi

Agar diponegoro tak lagi keluhkan java
Agar wolter monginsidi tak tangisi celebes
Agar Patimura tak sia-siakan maluku
Agar Indonesiaku
Tak lagi tangisanku

Maba, 9 Juli

DOA UNTUK IBU
Puisi Mutia Fitriyani

Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani

DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku

Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu
IBU
Puisi Richard Fernando Putra Bela

Ibu kau mengandung 9 bulan
sampai engkau melahirkanku dengan susah paya
engkau merawatku sampai aku tumbuh besar
engkau juga merawatku tampa pamri
dan engkau juga merawatku dengan penuh kasih sayang

Ibu kau mengajariku berjalan sampai aku bisa berjalan
engkau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa
Ibu kau bagaikan malaikatku
dikala aku sedih engkau selalu ada untuk menghiburku

Ibu.. aku juga merasa engkaulah pahlawanku
setiap aku kesusahan engkau selalu ada untuk membantuku
Ibu... bekerja keras
untuk menafkahiku
ibu... terima kasih atas pengorbananmu
yang engkau berikan kepada ku
Ibu...
JASA TAK TERLUPAKAN
Puisi Patma

Ibu...
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah

Ibu....
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu...
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan

Ibu...
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek

Ibu...
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku

Ibu...
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
MALAIKAT DI DUNIA
Puisi Nanda LA Putra

Walau hari ini bukan hari ibu,,

Tetap kan ku ucap kata
I LOVE YOU MAH
Karena engkau pelita dalam kegelapan ku

Dan karna engkaui malaikat ku di dunia ini
Kasih mu,cinta mu,pelukan mu,dekapan mu
Bahkan kemarah,an mu!!!

Itu semua unt kebaikan ku
,,I LOVE YOU MAH
Aku sayang mama
Sampai Kapanpun....
 TANGISAN MATA BUNDA
Puisi Monika Sebentina

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu 
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar