Rabu, 10 Desember 2014

PERAN TERNAK POTONG DAN KERJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERN

PERAN TERNAK POTONG DAN KERJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERN

Disusun untuk melengkapi tugas
Mata kuliah Pengatar Ilmu Pertanian


Oleh :
Nama                           :Achmad Kadri          
NIM                            :23010114120040
Kelas                           : A
program studi              : Peternakan


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014

PERAN TERNAK POTONG DAN KERJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERN
Kebutuhan manusia yang paling utama adalah kebutuhan makanan yang bergizi untuk dapat diproses menjadi energi. Makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Salah satu kebutuhan gizi yang paling utama adalah konsumsi daging,susu,dan olahan ternak yang lainya. Bila kita ketahui masyarakat eropa dalam konsumsi hasil olahan ternak relatif tinggi karena rata-rata dari mereka sadar akan gizi, hal tersebut juga di pengaruhi dengan pendapatan rata-rata yang tinggi sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi setiap harinya, serta masyarakat eropa juga sudah dapat memenuhi pasokan kebutuhan ternak potong untuk masyarakatnya, hal terebut didukung dengan teknologi yang sudah akrab dalam bidang pertanian dan peternakan. Sedangkan masyarakat di asia sendiri masih kalah dengan masyarakat eropa baik dalam hal pemenuhan gizi, pengolahan hasil ternak dengan teknologi sebagai dampak dari modernisasi, serta pemenuhan ternak potong untuk masyarakatnya juga masih rendah. Sehingga masih impor dari negara lain. Bagaimana peranan tenak potong dalam pemenuhan konsumsi masyarakat modern di dunia saat ini dan masa mendatang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui peranan tenak potong dalam pemenuhan konsumsi masyarakat di dunia. Serta bermanfaat untuk Dapat dijadikan suatu peluang wirausaha yang mempunyai prospek besar.

 
Hewan ternak merupakan hewan yang dipelihara oleh manusia ang dimanfaatkan untuk mendapatkan daging,susu,tenaga,telur, dan hasil olahan limbah ternak. Hewan ternak dibagi menjadi dua macam yaitu hewan ternak unggas dan hewan ternak ruminansia. Hewan ternak unggas meliputi ayam,bebek,angsa,puyuh dan lain sebagainya. Sedangkan hewan ternak ruminansia meliputi sapi,kerbau,babi, dan lain sebagainya.
            Hewan ternak unggas maupun hewan ternak ruminansia yang dipelihara oleh manusia sebagian besar yang dicari adalah dagingnya, Namun ternak dipelihara oleh manusia semua dari hasil ternak pada dasarnya mampu diolah dengan berbagai macam olahan. Ternak unggas dipelihara umumnya dicari telurnya misal bebek,ayam leghorn minorca, dan lain sebagainya. Ternak yang dicari dagingnya misal ayam cornish orpington, puyuh, dan lain sebagainya. Ternak yang dipelihara untuk sekedar kesenangan misal ayam bangkok, ayam cemani, dan lain sebagainya. Sedangkan ternak ruminansia yang sebagian besar dicari adalah dagingnya misal sapi pejantan dari berbagai ras, domba, kambing dan lain sebagainya. Ternak ruminansia yang dicari susunya misal kambing etawah, sapi frisien holstein, kuda dan lain sebagainya. Ternak ruminansia juga dimanfaatkan dalam membantu kerja manusia yaiutu dalam penggarapan lahan pertanian misal sapi dan kerbau karaban.
            Hewan ternak yang dipelihara mampu meningkatkan sistem kerja masyarakat hal ini dapat kita ketahui bahwa pengolahan dari hasil ternak banyak di butuhkan oleh masyarakat dan mudah dalam memanfaatkanya. Seperti halnya telur dicari karena sebagai bahan pembuatan roti maupun kue. Daging banyak dicari dalam hal hasil olahnya misal bakso,naget,sosis, dan lain sebagainya. Susu dari sapi maupun kambing dan kuda  mampu diolah menjadi youghurt, keju, jamu, dan lain sebagainya. Tidak hanya telur, daging dan susunya saja yang dimanfaatkan dalam segala kehidupan dimasyarakat, limbahnya bisa dimanfaatkan dalam berbagai macam olahan misal kotoran sapi maupun unggas bisa digunakan untuk pupuk kompos, bahkan untuk biogas pun bisa. Bulu unggas, kulit ruminansia, tanduk ruminansiapun bisa dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan. Sehingga dari semua produk ternak tidak ada yang terbuang dengan percuma, karena semua akan bermanfaat terhadap semua kehidupan.
Dari berbagai macam olahan ternak tersebut mampu membuat suatu pekerjaan baru terhadap berbagai macam pengangguran di dalam kehidupan masyarakat modern dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesehajateraan masyarakat, dengan meningkatnya kesehjateraan masyarakat maka dalam hal peternakan akan meningkatnya pula dalam proses beternak hewan unggas maupun ruminansia yang tadinya dari tradisional menjadi modern. Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi peternakan maka produksi hasil ternakpun akan meningkat, dengan diimbangi dengan kebutuhan konsumen yang tinggi terhadap hasil ternak,sehingga pemerintah tidak perlu impor ternak dari luar. Menurut pernyataan dari direktorat jendral peternakan (2009) menyatakan bahwa devisa negara yang harus dikeluarkan untuk mengimpor ternak dan daging sapi ini setiap tahunya mencapai 5,1 trilyun rupiah. Dengan kemandirian yang dimiliki peternak indonesia dari pembibitan,pembesaran,hingga peotongan dengan pakan yang tepat dan vaksin pada ternak menjadikan hasil ternak akan lebih  meningkat.
Dalam pemasaran peran pemerintah diperlukan dalam bidang peternakan, tidak hanya itu konsumen juga berpengaruh dalam hal penjualan terhadap masyrakat. Karena masyarakat memerlukan makanan yang memiliki nilai gizi, menurut Winarno (1986) menyatakan bahwa sebenarnya manusia memerlukan pangan tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan tubuh secara fisik, tetapi juga untuk memuaskan pancaindera cecapan, mutu pangan yang tinggi, baik mutu penggunaan (utilization) ataupun keamanan (wholesome, safety), dapat diharapkan membantu meningkatkan kepekaan manusia terhadap seni budaya, keindahan, serta kepekaan indera manusia. Kemudian meurut pernyataan Potthast( 1986) menyatakan bahwa pada kasus komoditas daging, mutu sangat berhubungan dengan struktur, tekstur, kesan jus (juiciness), dan keempukan (tenderness). Itu saja tidak cukup, tetapi masih harus ditinjau dari aroma, rasa, aman dari mikroba (wholesomeness), bebas dari residu berbahaya dan sehat dan atau halal.
Dengan kebutuhan pasar yang tinggi peternak harus mampu memanfaatkan teknologi terbaru sehingga mampu meningkatkan produksi ternak, mampu memanfaatkan sumber daya alam yang telah disediakan di bumi Indonesia, serta mampu memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di Indonesia dimana dalam kegiatan beternak pada dasarnya setiap individu mampu menjalankannya dengan ketekunan dan keseriusan.
Kebutuhan akan hasil ternak sebagai sumber protein hewani cukup tinggi, sebagai pendukung program makan bergizi, maka dari itu perlu adanya peningkatan hasil olahan ternak yang bermutu, dan berkwalitas, sehingga peranan sebuah teknologi diperlukan dalam sebuah peternakan, yang mana berfungsi untuk meningkatkan hasil ternak, olahan ternak, efisien waktu, dan terkontrol. Dengan adanya kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap hasil ternak maka kesehjateraan peternak  juga akan tinggi, sehingga hasil dari produk ternak mampu meningkatkan kesejateraan masyarakat dengan berbagai peran masing-masing.




























DAFTAR PUSTAKA

Direktorat jendral peternakan, departemen pertanian.2009.workshop swasembada
 daging sapi tahun 2014.Direktorat jendral peternakan,departemen pertanian RI.Jakarta
Potthast, K. 1986. Quality and Nutritional Value of Meat and Meat Products.
Fleischwirtsch, Vol. 66 (3): 346-348
Winarno, F.G. 1986. Keamanan Pangan dan Masalah Peraturan dan
Perundangan. Proceeding Seminar Keamanan Pangan dalam Pengolahan
dan Penyajian, 1-3 September 1986. Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi, UGM, Yogyakarta; 32-39


Tidak ada komentar:

Posting Komentar