PERAN
TERNAK POTONG DAN KERJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERN
Disusun
untuk melengkapi tugas
Mata
kuliah Pengatar Ilmu Pertanian
Nama :Achmad Kadri
NIM :23010114120040
Kelas
: A
program
studi : Peternakan
FAKULTAS
PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
2014
PERAN TERNAK POTONG DAN KERJA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT MODERN
Kebutuhan
manusia yang paling utama adalah kebutuhan makanan yang bergizi untuk dapat
diproses menjadi energi. Makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, lemak,
protein, dan mineral. Salah satu kebutuhan gizi yang paling utama adalah
konsumsi daging,susu,dan olahan ternak yang lainya. Bila kita ketahui
masyarakat eropa dalam konsumsi hasil olahan ternak relatif tinggi karena
rata-rata dari mereka sadar akan gizi, hal tersebut juga di pengaruhi dengan
pendapatan rata-rata yang tinggi sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi
setiap harinya, serta masyarakat eropa juga sudah dapat memenuhi pasokan
kebutuhan ternak potong untuk masyarakatnya, hal terebut didukung dengan
teknologi yang sudah akrab dalam bidang pertanian dan peternakan. Sedangkan
masyarakat di asia sendiri masih kalah dengan masyarakat eropa baik dalam hal
pemenuhan gizi, pengolahan hasil ternak dengan teknologi sebagai dampak dari
modernisasi, serta pemenuhan ternak potong untuk masyarakatnya juga masih
rendah. Sehingga masih impor dari negara lain. Bagaimana peranan tenak potong
dalam pemenuhan konsumsi masyarakat modern di dunia saat ini dan masa
mendatang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui peranan tenak potong dalam
pemenuhan konsumsi masyarakat di dunia. Serta bermanfaat untuk Dapat dijadikan
suatu peluang wirausaha yang mempunyai prospek besar.
Hewan ternak merupakan hewan yang
dipelihara oleh manusia ang dimanfaatkan untuk mendapatkan
daging,susu,tenaga,telur, dan hasil olahan limbah ternak. Hewan ternak dibagi
menjadi dua macam yaitu hewan ternak unggas dan hewan ternak ruminansia. Hewan
ternak unggas meliputi ayam,bebek,angsa,puyuh dan lain sebagainya. Sedangkan
hewan ternak ruminansia meliputi sapi,kerbau,babi, dan lain sebagainya.
Hewan
ternak unggas maupun hewan ternak ruminansia yang dipelihara oleh manusia
sebagian besar yang dicari adalah dagingnya, Namun ternak dipelihara oleh
manusia semua dari hasil ternak pada dasarnya mampu diolah dengan berbagai
macam olahan. Ternak unggas dipelihara umumnya dicari telurnya misal bebek,ayam
leghorn minorca, dan lain sebagainya.
Ternak yang dicari dagingnya misal ayam cornish
orpington, puyuh, dan lain sebagainya. Ternak yang dipelihara untuk sekedar
kesenangan misal ayam bangkok, ayam cemani, dan lain sebagainya. Sedangkan
ternak ruminansia yang sebagian besar dicari adalah dagingnya misal sapi
pejantan dari berbagai ras, domba, kambing dan lain sebagainya. Ternak ruminansia
yang dicari susunya misal kambing etawah, sapi frisien holstein, kuda dan lain sebagainya. Ternak ruminansia juga
dimanfaatkan dalam membantu kerja manusia yaiutu dalam penggarapan lahan
pertanian misal sapi dan kerbau karaban.
Hewan
ternak yang dipelihara mampu meningkatkan sistem kerja masyarakat hal ini dapat
kita ketahui bahwa pengolahan dari hasil ternak banyak di butuhkan oleh
masyarakat dan mudah dalam memanfaatkanya. Seperti halnya telur dicari karena
sebagai bahan pembuatan roti maupun kue. Daging banyak dicari dalam hal hasil
olahnya misal bakso,naget,sosis, dan lain sebagainya. Susu dari sapi maupun
kambing dan kuda mampu diolah menjadi
youghurt, keju, jamu, dan lain sebagainya. Tidak hanya telur, daging dan
susunya saja yang dimanfaatkan dalam segala kehidupan dimasyarakat, limbahnya
bisa dimanfaatkan dalam berbagai macam olahan misal kotoran sapi maupun unggas
bisa digunakan untuk pupuk kompos, bahkan untuk biogas pun bisa. Bulu unggas,
kulit ruminansia, tanduk ruminansiapun bisa dimanfaatkan untuk berbagai
kerajinan. Sehingga dari semua produk ternak tidak ada yang terbuang dengan
percuma, karena semua akan bermanfaat terhadap semua kehidupan.
Dari berbagai macam
olahan ternak tersebut mampu membuat suatu pekerjaan baru terhadap berbagai
macam pengangguran di dalam kehidupan masyarakat modern dan pada akhirnya mampu
meningkatkan kesehajateraan masyarakat, dengan meningkatnya kesehjateraan
masyarakat maka dalam hal peternakan akan meningkatnya pula dalam proses
beternak hewan unggas maupun ruminansia yang tadinya dari tradisional menjadi
modern. Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi peternakan maka produksi
hasil ternakpun akan meningkat, dengan diimbangi dengan kebutuhan konsumen yang
tinggi terhadap hasil ternak,sehingga pemerintah tidak perlu impor ternak dari
luar. Menurut pernyataan dari direktorat jendral peternakan (2009) menyatakan
bahwa devisa negara yang harus dikeluarkan untuk mengimpor ternak dan daging
sapi ini setiap tahunya mencapai 5,1 trilyun rupiah. Dengan kemandirian yang
dimiliki peternak indonesia dari pembibitan,pembesaran,hingga peotongan dengan
pakan yang tepat dan vaksin pada ternak menjadikan hasil ternak akan lebih meningkat.
Dalam pemasaran peran
pemerintah diperlukan dalam bidang peternakan, tidak hanya itu konsumen juga
berpengaruh dalam hal penjualan terhadap masyrakat. Karena masyarakat
memerlukan makanan yang memiliki nilai gizi, menurut Winarno (1986) menyatakan bahwa
sebenarnya manusia memerlukan pangan tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan
tubuh secara fisik, tetapi juga untuk memuaskan pancaindera cecapan, mutu
pangan yang tinggi, baik mutu penggunaan (utilization)
ataupun keamanan (wholesome, safety),
dapat diharapkan membantu meningkatkan kepekaan manusia terhadap seni budaya,
keindahan, serta kepekaan indera manusia. Kemudian meurut pernyataan Potthast(
1986) menyatakan bahwa pada kasus komoditas daging, mutu sangat berhubungan
dengan struktur, tekstur, kesan jus (juiciness),
dan keempukan (tenderness). Itu saja
tidak cukup, tetapi masih harus ditinjau dari aroma, rasa, aman dari mikroba (wholesomeness), bebas dari residu
berbahaya dan sehat dan atau halal.
Dengan kebutuhan pasar
yang tinggi peternak harus mampu memanfaatkan teknologi terbaru sehingga mampu
meningkatkan produksi ternak, mampu memanfaatkan sumber daya alam yang telah
disediakan di bumi Indonesia, serta mampu memaksimalkan sumber daya manusia
yang ada di Indonesia dimana dalam kegiatan beternak pada dasarnya setiap
individu mampu menjalankannya dengan ketekunan dan keseriusan.
Kebutuhan akan hasil
ternak sebagai sumber protein hewani cukup tinggi, sebagai pendukung program
makan bergizi, maka dari itu perlu adanya peningkatan hasil olahan ternak yang
bermutu, dan berkwalitas, sehingga peranan sebuah teknologi diperlukan dalam
sebuah peternakan, yang mana berfungsi untuk meningkatkan hasil ternak, olahan
ternak, efisien waktu, dan terkontrol. Dengan adanya kebutuhan masyarakat yang
tinggi terhadap hasil ternak maka kesehjateraan peternak juga akan tinggi, sehingga hasil dari produk
ternak mampu meningkatkan kesejateraan masyarakat dengan berbagai peran
masing-masing.
DAFTAR
PUSTAKA
Direktorat
jendral peternakan, departemen pertanian.2009.workshop swasembada
daging sapi tahun 2014.Direktorat jendral
peternakan,departemen pertanian RI.Jakarta
Potthast,
K. 1986. Quality and Nutritional Value of Meat and Meat Products.
Fleischwirtsch, Vol. 66 (3): 346-348
Winarno,
F.G. 1986. Keamanan Pangan dan Masalah Peraturan dan
Perundangan. Proceeding Seminar Keamanan
Pangan dalam Pengolahan
dan Penyajian, 1-3 September 1986. Pusat
Antar Universitas Pangan dan
Gizi, UGM, Yogyakarta; 32-39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar