MAKALAH
STASTISTIKA
LABORATORIUM
4
SEBARAN
BINOMIAL, POISSON DAN NORMAL
Di Susun Oleh:
Kelompok IVA
Firda Rahmawati (23010114120003)
Firman Prasetyo (23010114120021)
Sukma Purbandari W. (23010114120028)
Heni Sulistyowati (23010114120032)
Bil Mustaqim (23010114120039)
Achmad Kadri (23010114120040)
Afif Imaduddin (23010114140198)
FAKULTAS
PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
Statistika
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Banyak terdapat
materi atau bab yang dipelajari dalam ilmu statistika, beberapa diantaranya
yakni sebaran variabel acak diskret dan sebaran variabel acak kontinyu.
Variabel acak adalah suatu fungsi yang memetakan setiap
anggota ruang sampel 5 ke bilangan real dalam
statistika, variabel acak disimbolkan dengan huruf-huruf kapital misalkan X, Y,
Z, dll. Variabel acak
diskrit tidak mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval atau
variabel yang hanya memiliki nilai tertentu.Variabel Acak Kontinu adalah variabel random yang mengambil seluruh
nilai yang ada dalam sebuah interval, atau variabel yang dapat memiliki nilai-nilaipadasuatu
interval tertentu. Kedua sebaran yang teoritis yang deskrit itu ialah sebaran
binomial dan sebaran Poisson. Sebaran kontinyunya adalah sebaran normal.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
menjelaskan dan memahami sebaran peluang binomial, sebaran peluang poisson, dan
sebaran peluang normal. Manfaat dari praktikum ini yaitu mampu memahami materi
statistika tentang sebaran binomial, sebaran Poisson dan sebaran normal.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Sebaran Variabel Acak Diskret
Variabel acak adalah suatu fungsi
yang memetakan setiap anggota ruang
sampel 5 ke bilangan real (Lefebvre, 2006). Dalam statistika, variabel
acak disimbolkan dengan huruf-huruf kapital misalkan X, Y, Z, dll.Variabel acak
diskrit adalah suatu variabel acak yang memiliki nilai cacah (Harinaldi, 2005).
2.1.1.
Sebaran Peluang Binomium
Sebaran
Peluang Binomium merupakan peluang probabilitas dari banyaknya kejadian sukses
pada n percobaan Bernoulli (Lefebvre, 2006).Umumnya suatu eksperimen atau
percobaan dapat dikatakan eksperimen binomial apabila memenuhi syarat berikut
ini (Supranto, 2001).
a.
Banyaknya eksperimen
merupakan bilangan tetap (fixed number of
trials)
b.
Eksperimen mempunyai 2
hasil yang dikategorikan menjadi sukses dan gagal
c.
Probabilitas sukses
sama pada setiap percobaan
d.
Eksperimen tersebut
harus bebas satu sama lainnya, artinya hasil eksperimen
yang satu tidak mempengaruhi hasil
eksperimen lainnya.
2.1.2.
Sebaran Peluang Poisson
Sebaran Peluang Poisson merupakan
peluang probabilitas dari banyaknya kejadian sukses X yang terjadi selama
interval waktu atau area tertentu (Walpole, 2012). Distribusi Poisson termasuk salah
satu distribusi probabilitas dengan variabel random deskrit.Distribusi ini
digunakan pada n yang kecil. Oleh
karena itu sering disebut sebagai hukum nilai kecil (Budiarto, 2004).
2.2.
Sebaran Variabel Acak Kontinyu
Sebaran Variabel Acak kontinyu mempunyai
nilai numerik berapapun, di antara nilai
terendah dan tertingi yang mungkin. Variabel acak kontinyu disebut sebagai histogram probabilitas (Harinaldi,
2005). Ruang
sampel mengandung titik sampel yang tak terhingga banyaknya (Dajan, 2006).
2.2.1.Sebaran
Normal
Sebaran Normal
merupakan distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai
analisis statistika karena
mempunyai sifat-sifat penting sebagai berikut :
a.
Kurva distribusi normal mempunyai satu puncak
b. Kurva normal dibentuk dari jumlah
pengamatan yang sangat banyak
c. Ekor kurva mendekati absis pada
penyimpangan ke kiri dan ke kanan sebesar
3 SD dari rata-rata dan
ekor grafik ini dapat dikembangkan terus tanpa menyentuh
habis (Budiarto, 2004)
e. Modusnya yaitu titik pada sumbu mendatar
yang membuat fungsi mencapai
maksimum yang terjadi pada x = µ
f.
Kurva nya setangkup terhadap suatu garis tegak yang melalui nilai tengah
µ
g.
Luasan daerah yang terletak di bawah kurva tetapi di atas sumbu mendatar
sama dengan 1 (Walpole, 2012).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sebaran Variabel
Acak
Variabel acak diskrit hanya dapat
mengambil nilai-nilai tertentu yang terpisah, yang umumnya dihasilkan dari perhitungan
suatu objek.Variabel acak diskrit tidak mengambil seluruh nilai yang ada dalam
sebuah interval atau variabel yang hanya memiliki nilai tertentu.Nilainya
merupakan bilangan bulat dan asli, tidak pecahan.
3.1.1.Distribusi
Binomial
Distribusi Binomial adalah suatu
distribusi probabilitas yang dapat digunakan bilamana suatu proses sampling
dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli. Misalnya, dalam perlemparan
sekeping uang logam sebanyak 5 kali, hasil setiap ulangan mungkin muncul sisi
gambar atau sisi angka. Begitu pula, bila kartu diambil berturut-turut, kita
dapat memberi label “berhasil” bila kartu yang terambil adalah kartu merah atau
“gagal” bila yang terambil adalah kartu hitam. Ulangan-ulangan tersebut
bersifat bebas dan peluang keberhasilan setiap ulangan tetap sama, yaitu sebasar ½..(Walpole, 2012).
Syarat Distribusi Binomial sebagai
berikut :
1. Jumlah trial merupakan
bilangan bulat contoh
melambungkan koin
2 kali, tidak mungkin 2
½ kali.
2. Setiap eksperimen mempunyai dua outcome (hasil). Contoh:
sukses/ gagal, laki/ perempuan, sehat/ sakit,setuju/ tidak
setuju.
3. Peluang sukses sama setiap eksperimen.
Contoh: Jika pada lambungan pertama
peluang keluar mata H/sukses adalah ½, pada lambungan seterusnya juga ½. Jika
sebuah dadu, yang diharapkan adalah keluar mata lima, maka dikatakan peluang
sukses adalah 1/6, sedangkan peluang gagal adalah 5/6.Untuk itu peluang sukses
dilambangkan p, sedangkan peluang gagal adalah (1-p) atau biasa juga
dilambangkan q, di mana q = 1-p.
Distribusi Binomial dapat
diterapkan pada peristiwa yang memiliki ciri-ciri percobaan Binomial atau
Bernoulli trial sebagai berikut :
1.
Setiap percobaan hanya mempunyai 2 kemungkinan hasil : sukses(hasil yang
dikehendaki, dan gagal (hasil
yang tidak dikehendaki)
2. Setiap percobaan bersifat independen atau
dengan pengembalian.
3.Probabilita sukses setiap
percobaan harus sama, dinyatakan dengan p. Sedangkan probabilita gagal
dinyatakan dengan q, dan jumlah p dan q harus sama dengan satu.
4. Jumlah percobaan, dinyatakan dengan n,
harus tertentu jumlahnya.
Penerapan Distribusi Binomial
:
Beberapa kasus dimana distribusi
normal dapat diterapkan yaitu:
1. Jumlah pertanyaan dimana anda dapat
mengharapkan bahwa terkaan anda benar dalam ujian pilihan ganda.
2.
Jumlah asuransi kecelakaan yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi.
3.
Jumlah lemparan bebas yang dilakukan oleh pemain basket selama satu musim.
Rumus Distribusi Binomial
N : Banyaknya ulangan
X : Banyaknya keberhasilan dalam
peubah acak x
P : Peluang berhasil dalam setiap ulangan
Q : Peluang gagal, dimana q = 1-p
dalam setiap ulangan
Sebaran Peluang binomium ini
mempunyai parameter rata-rata d an μ
simpangan baku σ sebagai berikut :
μ= NP
σ=
Contoh :
Menurut pengalaman 45% dari telur
yang menetas akan menjadi ayam betina. Berapakah peluang agar dari 10 butir
telur yang menetas terdapat 4 ekor ayam betina dan 6 ekor ayam jantan?
Jawab :
Di teteskannya seekor ayam betina
dapat dimisalkan sebagai kejadian X= x, x= 0,1,2,3,…….,10. Dalam hal ini x =4
dan N= 10, sedangakan p =0,45 sehingga peluang dari 10 butir telur yang menetes
terdapat 4 ekor ayam betina adalah ;
= = = = 140
P(X = x;x = 4) = (0,45)4 (0,55)6
=
140 (0,41) (0,027)
=
1, 5498.
3.1.2.
Distribusi Poisson
Distribusi Poisson disebut juga
distribusi peristiwa yang jarang terjadi,Distribusi Poisson diberinama sesuai
dengan penemunya yaitu Siemon D. Poisson (1781-1841), seorang ahli matematika
bangsa Perancis. Distribusi Poisson termasuk distribusi teoritis yang memakai
variable random (variable acak)diskrit.Distibusi Poisson merupakan distribusi
probabilitas untuk variabel diskrit acak yang mempunyainilai 0,1, 2, 3 dst.
Distribusi Poisson adalah distribusi nilai-nilai bagi suatu variabel random X
(X diskrit),yaitu banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam suatu interval
waktu tertentu atau disuatu daerahtertentu.fungsi distribusi probabilitas diskrit
yang sangat penting dalam beberapa aplikasi praktis. Poisson memperhatikan
bahwa distribusi binomial sangat bermanfaat dan dapat menjelaskan dengansangat
memuaskan terhadap probabilitas Binomial b(X│n.p) untuk X= 1,2,3 …n. namun
demikian, untuksuatu kejadian dimana n sangat besar (lebih besar dari 50)
sedangkan probabilitas sukses (p) sangat kecilseperti 0,1 atau kurang, maka
nilai binomialnya sangat sulit dicari. Suatu bentuk dari distribusi ini
adalahrumus pendekatan peluang Poisson untuk peluang Binomial yang dapat
digunakan untuk pendekatanprobabilitas Binomial dalam situasi
tertentu.Distribusi Poisson sering digunakan untuk menentukan peluang sebuah
peristiwa yang dalam areakesempatan tertentu diharapkan terjadinya sangat
jarang. Distribusi ini juga bisa dianggap sebagai pendekatan kepada
distribusi binom, N cukup besar sedangkan =
peluang terjadinya peristiwa A, sangat dekat dengan nol
sedemikian sehingga μ = Np tetap, maka
distribusi binomial
didekati oleh distribusi Poisson. Satu-satunya parameter
distribusi Poisson adalah μ, yaitu mean dan variansi, menyatakan derajat hitungan dalam satuan
waktu atau tempat. Apabila satuan tempat atau waktu berubah dengan derajat relatif tetap, maka
harga μ berubah secara proporsional.
Asumsi sebaran Poisson :
1. Terdapat n tindakan bebas dimana n sangat
besar,
2. Hanya satu keluaran yang dipelajari,
3. Terdapat peluang yang konstan dari
munculnya kejadian setiap tindakan,
4. Peluang lebih dari satu keluaran
pada setiap tindakan sangat kecil atau dapat diabaikan. Maka rumus poisson
adalah
Dimana X dapat merupakan nilai-
nilai 0,1,2,…., N dan e = 2,71828. Nilai icari
pada tabel.
Sebaran peluang poisson mempunyai parameter rata-rata μ dan simpangan
baku σ, sebagai berikut;
μ
= Np=σ
σ
=√Np
Contoh
:
Berdasarkan
pengalaman, sebuah mesin tetas yang berkapasitas 2000 butir telur, pada saat di
operasikan hanya sebutir telur yang tidak menetas. Mahasiswa fakultas
peternakan undip ingin mengetahui berapa peluang memperoleh 0,1,2,3,4 dan 5
butir telur yang tidak menetas dari proses penetasan yang diisi 1000 butir
telur.
Jawab
;
Disini
p= 1/2000 (lebih kecil dari 0,10) dan N= 1000 (lebih besar dari 50), sehingga
pendekatan poisson dapat dilakukan. Dari nilai p dan N tersebut maka μ= 0,50.
Sebaran poisson secara berturut- turut dapat di berikan sebagai berikut ;
(a). P( X = x = 0) = (0,50)0e
−0,50= 0,6066
0!
(b). P( X = x = 1) = (0,50)1e
−0,50 = 0,3033
1!
(c). P( X = x = 2) = (0,50)2e
−0,50= 0,07582
2!
(d). P( X = x = 3) = (0,50)3e
−0,50= 0,01264
3!
(e). P( X = x = 4) = (0,50)4e
−0,50= 0,00158
4!
(f). P( X = x = 5) = (0,50)5e
−0,50 = 0,000184
5!
3.2. Sebaran
Variabel Acak Kontinyu
Salah satu contoh paling penting dari
suatu sebaran peluang variabel acak kontinyu adalah distribusi
normal atau lengkungan normal atau distribusi Gauss.
3.2.1.
Sebaran Peluang Normal
Sebaran normal adalah salah satu
sebaran.Peluang variabel acak kontinyu, mempunyai fungsi
densitas f (x)
darimana probabilitasnya dapat dihitung.
Sifat-
sifat penting Sebaran Normal :
(1).
Grafiknya selalu ada diatas sumbu X
(2). Bentuknya simetris
terhadap X = μ
(3).
Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodel, tercapai pada X = μ sebesar
(4). Grafiknya mendekati
(berasimtotkan) sumbu datar X dimulai dari X = μ + 3σ kekanan
da n X = μ − 3σ kekiri
(5).
Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
Sebaran
normal didefinisikan oleh persamaan :
dimana:
π =
Nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal = 3,1416
e
= Bilangan konstan yang bila ditulis
dalam 4 desimal = 2,7183
μ
= Parameter, ternyata merupakan rata-rata untuk distribusi
σ =
Parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi
Untuk
menentukan probabilitas harga x antara a dan b yakni p (a
<x >b), maka:
Rumus diatas tak perlu digunakan
karena sudah ada daftar distribusi
normal standar, yaitu suatu distribusi normal dengan rata-rata μ = 0 dan simpangan bakuσ =
1. Agar daftar distribusi normal standar dapat digunakan maka distribusi normal umum
yang fungsi densitasnya :
diubah
menjadi distribusi normal standar yang fungsi densitasnya :
diubah
menjadi distribusi normal standar yang fungsi densitasnya :
dengan
menggunakan transformasi:
z =x
− μ
σ
Dengan
daftar normal standar, bagian-bagian luas dari distribusi normal standar dapat
dicari
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1). Hitung z hingga 2 desimal
(2). Gambarkan kurva-nya
(3). Letakkan
harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga memotong kurva.
(4). Luas yang tertera dalam daftar adalah luas
daerah antara garis ini dengan garis tegak dititik nol,
dalam
daftar, cari tempat harga z pada kolom paling kiri hanya hingga satudesimal dan
desimal ke-2 nya dicari pada baris paling atas dari z dikolom kiri maju kekanan
dan dari z dibaris atas turun kebawah, makadidapat bilangan yang merupakan luas
yang dicari. Bilangan yang didapat harusditulis dalam bentuk 0, xxxx (bentuk 4
desimal)
Contoh:
Hitunglah luas daerah
dibawah kurva normal pada tiap kasus berikut
(a). Antara z = 0 dan z = 2,15
Dibawah
z pada kolom kiri cari 2,1 dan diatas sekali angka 5. Dari 2,1 maju kekanan dan
dari 5 menurun, didapat 4842. Luas daerah yang dicari daerah yang diarsir =
0,4842
(b). Antara z = 0 dan z =
-1,86
Karena
z bertanda negatif, maka pada grafiknya diletakkan disebelah kiri 0, untuk
daftar digunakan z = 1,86. Dibawah z kolom kiri dapatkan 1,8 dan diatas angka
6. Dari 1,8 kekiri dan dari 6 kebawah didapat 4686. Luas daerah = daerah yang
diarsir = 0,4686
(c). Antara z = -1,50 dan
z = 1,82
Karena
z bertanda negatif, maka pada grafiknya diletakkan disebelah kiri 0, untuk
daftar digunakan z = 1,86. Dibawah z kolom kiri dapatkan 1,8 dan diatas angka
6. Dari 1,8 kekiri dan dari 6 kebawah didapat 4686. Luas daerah = daerah yang
diarsir = 0,4686
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Sebaran acak
merupakan suatu hasil perolehan yang terjadi didalam suatu percobaan, sebaran acak dibagi menjadi dua
yaitu sebaran acak diskrit dan sebaran acak kontinyu.Sebaran acak diskrit merupakan bilangan
yang berbentuk bilangan bulat,
sebaran ini di bagi menjadi sebaran peluang binomial yaitu sebaran diskrit yang
terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen, sedangkan sebaran peluang poisson adalah
sebaran peluang diskret yang menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi
pada periode waktu tertentu.Sebaran Acak Kontinyu
adalah sebaran nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran dan atau bilangan sembarang
dalam interval tertentu.
4.2 SARAN
Ketelitian saat menyelesaikan distribusi binomial,
distribusi poisson dan distribusi normal sebaiknya harus benar- benar dilakukan
agar di dapatkan hasil yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto,
E. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Electrocardiogram. Buku Kedokteran.
Erlangga, Jakarta.
Dajan,
A. 2006. Pengantar Metode Statistik. Jilid II. Lembaga
Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta.
Harnaldi,
M. 2005. Prinsip-Prinsip Statistika untuk
Teknik dan Sains. Erlangga, Jakarta.
Lefebvre, M. 2006. Applied
Probability and Statistics.Springer, New York.
Supranto, J. 2001. Pengukuran
Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta, Jakarta.
Walpole,
R.E., R.H. Myers., S.L. Myers., and K. Ye.2012. Probability and Statistics for
Engineers and Scientists Edition. 9th Ed. Pearson Education, Boston.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar